Skip to main content

Lisplank Beton dengan Tulangan Bambu Ramah Lingkungan

Deskripsi

LISPLANK BETON DENGAN TULANGAN BAMBU RAMAH LINGKUNGAN
Oleh : Moh. Faisal Faris (Universitas Negeri Malang) 

Bidang Teknik Invensi
Invensi ini berhubungan dengan produk lisplank beton dengan tulangan bambu sebagai pengganti tulangan besi atau baja. Penggunaan bambu sebagai tulangan lisplank mampu menekan biaya produksi sehingga harga jual lisplank beton bertulang bambu lebih ekonomis.

Latar Belakang Invensi
     Penggunaan material bangunan tidak ramah lingkungan harus segera dikurangi. Salah satu material bangunan yang tidak ramah lingkungan adalah besi. Keseluruhan proses eksploitasi biji besi dari alam sampai proses pengolahan menimbulkan efek buruk bagi lingkungan. Hal ini melatarbelakangi pentingnya konversi penggunaan material besi ke material bambu kususnya dalam dunia konstruksi.
     Bambu adalah material masa depan yang ramah lingkungan. Salah satu kelibihan bambu yaitu mudah tumbuh diberbagai daerah. Ketersediaan bambu di Indonesia sangat melimpah. Potensi dari sumber daya alam berupa bambu ini masih belum dimaksimalkan. Penggunaan bambu selama ini masih dalam ruang lingkup aksesoris,kerajinan, dan produk rumah tangga. Meskipun sudah banyak penelitian-penelitian mengenahi penggunaan bambu sebagai material tulangan pengganti besi pada konstruksi bangunan namun selama ini hal itu masih berhenti dalam tahapan penelitian.
     Lisplank bertulangan bambu adalah implementasi dari hasil penelitian yang dijadikan produk bernilai komersil. Penggunan bambu pada produk lisplank ini dapat menekan biaya produksi sehingga harga jual produk lisplank bertulang bambu lebih murah. Selain itu penggunaan tulangan bambu dalam produk lisplank mendukung konsep bangunan ramah lingkungan.

Uraian Singkat Invensi
     Sesuai dengan invensi ini disediakan suatu komposisi bahan untuk lisplank beton bertulangan bambu, metode pembuatan dan produk lisplank bertulangan bambu. Komposisi bahan baku lisplank beton bertulang bambu adalah  beton normal dan tulangan bambu. Komposisi beton normal terdiri dari semen, pasir, dan air. Beton normal yang digunakan tanpa agregat kasar (krikil/kericak). Bambu yang digunakan memiliki usia yang cukup dan dilakukan treatment (perlakuan) khusus sebelum digunakan sebagai tulangan lisplank. Metode pelaksanaan sesuai invensi ini meliputi langkah-langkah : memilih material bambu, membuat tulangan bambu (membelah, membuat sesuai ukuran/diraut, membengkokkan dengan dipanasi, melapisi dengan melamin/cat), merangkai tulangan (diikat dengan kawat bendrat), menyiapkan cetakan, membuat campuran beton normal tanpa agregat kasar, mencetak lisplank beton bertulang bambu.

Uraian Singkat Gambar
     Untuk membantu mempermudah memahami inti dari invensi ini, selanjutnya akan dilampirkan gambar terlampir.
Gambar 1. Adalah rangkaian tulangan bambu pada lisplank beton.
Gambar 2. Adalah produk lisplank beton bertulangan bambu.

Uraian Lengkap Invensi
     Lisplank beton bertulang bambu dibuat perbuah dengan ukuran panjang 2 m dan tinggi 30-50cm. Lisplank beton bertulangan bambu dibuat dengan bermacam variasi bentuk sesuai dengan permintaan konsumen. Penggunaan tulangan bambu sebagai pengganti tulangan besi dapat menekan biaya produksi sampai 20-35%. Harga pebuah lisplank beton dengan tulangan besi berkisar Rp 75.000,00 sedangkan lisplank beton dengan tulangan bambu relatif lebih murah berkisar Rp 50.000,00 – Rp 60.000,00.
    
Proses invensi yang dilakukan sebagai berikut:
1.      Pembuatan Tulangan Bambu
a. Menyiapkan bambu yang sudah cukup tua 3-5 tahun. Keringkan 1-3 hari setelah dipotong dengan cara diangin-anginkan diruang terbuka dengan posisi horizontal. Hindarkan dari sentuhan tanah secara langsung.
b. Membilah bambu menjadi beberapa bagian, dan meraut bambu menjadi □ dengan ukuran 5-8 mm masing-masing sisinya. Panjang tulangan 190-195 cm dan panjang 25-28 cm.
c. Bilahan bambu dengan ukuran panjang 25-28 cm dibengkokan menyerupai busur. Dengan cara dipanaskan diatas api kecil untuk memudahkan pembengkokan. Panaskan bagian kulit tengah dan bengkokan bagian tengah bambu perlahan tidak boleh sampai patah.
d. Bilahan bambu yang sudah selesai tahap a-c diberi melamin atau cat. Pemberian melamin / cat dengan cara diolesi menggunakan kuas pada seluruh bagian sisi bambu. Pemberian melamin / cat berfungsi mencegah air semen yang terserap dalam bambu agar bambu lebih awet.
e. Taburi pasir setelah semua bagian permukaan bambu diolesi melamin/cat. Pemberian pasir bertujuan untuk meningkatkan daya rekat tulangan bambu dengan beton.
2.      Merangai Tulangan Bambu
Tulangan yang sudah disiapkan dalam langkah-langkah sebelumnya dirangkai. Posisi tulangan dengan panjang 25-28 cm yang sedikit melengkung diposisikan vertikal dengan jarak 10-15 cm. Tulangan dengan panjang 190-195 cm diposisikan dibawah dengan posisi horizontal. Pertemuan antara kedua tulangan bambu diikat dengan kawat bendrat hingga tidak bisa digeser (benar-benar kuat).
3.      Membuat Campuran Beton Normal Tanpa Agregat Kasar
a. Menyiapkan campuran untuk dasaran lisplank. Campuran dasaran lisplank dengan komposisi material 1 Kalsium, 2 Sement dan air secukupnya. Penggunaan kalsium tanpa pasir pada lapisan dasar agar produk lisplank yang dihasilkan rata dan halus.
b. Campuran penutup untuk bagian atas. Komposisi campuran yang digunakan 1 Semen , 2  pasir dan Air secukupnya. Perbandingan komposisi yang digunakan memiliki satuan yang sama missal (timba, sendok spesi,dll)
4.      Mencetak Lisplank Beton Bertulangan Bambu
a. Menyiapkan celatakan lisplank yang sudah dilapisi oli sedikit. Lapisan oli berfungsi agar produk lisplank mudah dilepas dari cetakan.
b. Menyiapkan lapisan dasar pada cetakan dan meratakan seseluruh permukaan cetakan.
c. Menaruh tulangan yang sudah dirangkai dan ditreatmen diatas permukaan dasaran.
d. Melapisi tulangan dengan campuran beton penutup hingga rata. Pastikan seluruh bagian tulangan tertutupi campuran penutup. Kecuali tulangan yang diekspos pada bagian tertentu.
e. Hasil cetakan lisplank beton dengan tulangan bambu dilepas dari cetakan minimal 24 jam dan bisa dipindah pada tempat pembuatan ke tempat penampungan sementara setelah minimal 3 hari.




Klaim

1. Produk Lisplank beton bertulangan bambu pengganti tulangan besi yang lebih ekonomis dan ramah lingkungan
2. Sesuai dengan klaim 1, dimana tulangan yang digunakan untuk produk lisplank menggunakan tulangan bambu. Berbentuk □ dengan ukuran 5-8 mm masing-masing sisinya. Panjang tulangan 190-195 cm dan panjang 25-28 cm.
3. Sesuai dengan klaim 1, dimana perbandingan komposisi bahan untuk lapisan dasar lisplank beton bertulang bambu yang digunakan yaitu 1 Kalsium, 2 Sement dan air secukupnya. Komposisi bahan untuk penutup lisplank beton bertulang bambu yaitu 1 Semen , 2  pasir dan Air secukupnya.



Abstrak

LISPLANK BETON DENGAN TULANGAN BAMBU PENGGANTI TULANGAN BESI YANG LEBIH EKONOMIS DAN RAMAH LINGKUNGAN

Moh. Faisal Faris (120521403381)
 Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Malang
Jl. Semarang 5 Malang 65145
Email: mfaisalfaris@gmail.com


Invensi ini berkaitan dengan komposisi bahan, metode pelaksanaan dan produk lisplank beton bertulang bambu. Komposisi bahan baku lisplank beton bertulang bambu adalah  beton normal dan tulangan bambu. Komposisi beton normal terdiri dari kalsium, semen, pasir, dan air. Beton normal yang digunakan tanpa agregat kasar (krikil/kericak). Bambu yang digunakan memiliki usia yang cukup dan dilakukan treatment (perlakuan) khusus sebelum digunakan sebagai tulangan lisplank.


Dokumentasi









Comments

Popular posts from this blog

”Kenyamanan Termal Ruang Terbuka Hijau Di Kota Malang” Studi Kasus Taman Merjosari

APRESIASI DESAIN KARYA ARSITEKTUR ”JHL SOLITAIRE HOTEL Serpong Tangerang”

APRESIASI DESAIN KARYA ARSITEKTUR  ”JHL SOLITAIRE HOTEL Serpong Tangerang” Oleh Moh.Faisal Faris.Magister Arsitektur - Universitas Merdeka Malang A. Pendahuluan Setiap desainer dalam membuat sebuah karya tidak terlepas dari tujuan dan pesan yang ingin disampaikan, baik kepada pengguna atau bahkan penikmat sebuah karya. Tidak terkecuali sebuah hasil karya arsitektur. Apresiasi karya arsitektur merupakan upaya memberikan penghargaan terhadap objek yang dilakukan pengamatan baik sebagian atau menyeluruh. Arsitektur sebagai sebuah sajian bangunan yang dapat menghasilkan kesan dan suasana dapat diapresiasi dengan menggunakan alat indra dari seorang apresiator. Penggunaan alat indra sebagai salah satu media dalam memberikan nilai atau apresiasi tidak dipungkiri memiliki keterbatasan dan subjektifitas yang berbeda-beda satu sama lain. Sehingga perlu adanya alat bantu dalam upaya memberikan apresiasi yang sesuai dan menggambarkan yang mewakili kondisi sebenarnya. Subjektifitas ha...

JEMBATAN JARIK LURIK (Jembatan Awet Ringan Kokoh Laminasi Bambu Ori Kekang)

JEMBATAN JARIK LURIK (Jembatan Awet Ringan Kokoh Laminasi Bambu Ori Kekang) Moh.F a isal Fa ris 1 , Azwar Pahmi 2 , Arswendy Primadianto 3 , Yogie Ervanata 4 dan Dody Surya Laksana 5 1,2,3,4,5 Jurusan Teknik Sipil, Universitas Negeri Malang, Jl.Semarang 5 Malang ABSTRAK Jembatan adalah suatu konstruksi yang dibuat untuk menghubungkan jalur transportasi yang terputus akibat adanya suatu rintangan. Salah satu jenis jembatan adalah jembatan beton. Jembatan Jarik Lurik adalah jembatan beton  ringan untuk pejalan kaki. Tipe Deck type girder jembatan gelagar dengan pelat lantai diletakkan diatas gelagar sebagai konstruksi utama . Jembatan Jarik Lurik juga ramah lingkungan dengan bahan tambahan busa klerak, tulangan laminasi bambu ori dan desain yang berwawasan budaya nasional. Pengekang pada balok gelagar area jalur tekan (confaimen) yaitu model perlakuan kusus untuk beton dengan fc yang rendah. Penambahan pengekan dapat merubah pola keruntuhan pada balok gelagar....